Kembali ia membuka mata, di tempat tidur yang sama, kamar yang sama, akan tetapi dengan hari yang berbeda, tapi baginya tetap saja sama, karena tidak ada yang lain selain sekolah yang sama, bosan. Tap tap tap, langkahnya menapak pada kotak-kotak lantai keramik,berjalan keluar kamar menuju ke arah kulkas. Membuka dan menuangkan air dingin. Matanya masih sipit, karena kerak-keraknya, diusap lalu ia menguap, mengecap seteguk air dan membaca lembaran kertas yang menempel oleh magnet sayur. Ia picingkan matanya dan melirik dengan sudut matanya, Mama...