Catatan LKMM-TD 2012

Foto-foto dari catatan penulis saat mengikuti Latihan Keterampilan Manajemen Mahasiswa-Tingkat Dasar. Selengkapnya di Galeri Foto.

QUOTES OF LIFE

Sebuah postingan yang berisi "QUOTES" lahir bagi sang penginsirasi hidup saya, ayah yang telah mengajariku bagaimana menatap dunia dengan sudut pandang yang berbeda.

Spektrofotometri Serapan Atom

Ini adalah tugas akhir penulis ketika di Sekolah Menengah Teknologi Industri.

Rancangan Sistem Pengkaderan

Bagaimana sistem pengkaderan yang baik itu? Kelompok 3 menjawabnya!

Sekilas Ki Hadjar Dewantara

Galeri foto-foto dinding makam Ki Hadjar Dewantara di Taman Wijaya Brata Yogyakarta

QUOTES

Mempunyai ambisi untuk mengalahkan orang lain terkadang secara tidak sadar muncul. Tetapi butuh kesadaran jika ingin menumbuhkan ambisi untuk mengalahkan diri sendiri.

Selasa, 24 November 2009

Ada Cinta Di Pasar

Kembali ia membuka mata, di tempat tidur yang sama, kamar yang sama, akan tetapi dengan hari yang berbeda, tapi baginya tetap saja sama, karena tidak ada yang lain selain sekolah yang sama, bosan. Tap tap tap, langkahnya menapak pada kotak-kotak lantai keramik,berjalan keluar kamar menuju ke arah kulkas. Membuka dan menuangkan air dingin. Matanya masih sipit, karena kerak-keraknya, diusap lalu ia menguap, mengecap seteguk air dan membaca lembaran kertas yang menempel oleh magnet sayur. Ia picingkan matanya dan melirik dengan sudut matanya,
Mama dah buatin kamu sandwich buat kamu sarapan.
Tertanda : mama.
‘srak! Kresek kresek!’ dibuatnya lembaran itu jadi bola kertas dan ‘pluuung!!’masuklah kertas itu ke tempat sampah. Tak lama kemudian beranjaklah ia lau menyambar handuk dan memulai ritual mandinya.

****
Andrian sudah berada di ruang makan bersama tas berseragam lengkap tak
Urakan dan bersepatu ketz bernomor 78 hiaju. Matanya tak menyorot sinar gelora yang membara bersemangat. Tampilanya rapih namun jiwanya lusuh karena kurang sentuhan, sentuhan orang tua. Karena memang ke dua orang tuanya sibuk kerja terus, menjadikan ia remaja yang kesepian. Sudah biasa baginya.
Pagi itu cukup sejuk menjadikan kepulan asap pada susu panasnya sedikit lebih banyak tapi ya tetap ia telan begitu saja bersama sepotong sandwich. Sisanya ia berikan pada anjingnya, Molly. Anjing yang dibangsawankan, makan dan minum lengakap dengan piring dan gelas, konyol. Kemudia Andri pergi ke sekolah begitu saja.

****
Jam 06.50, bangku sekolah yang keras telah menyambutnya. Sentak ia banting
tasnya, ‘breggg!!!!’
“Woy kenapa?????” Tanya Randi teman sebangkunya yang sangat kaget seakan tak marah malah menanyakan keadaan Andri.
“ Biasalah,RAn!” jawab Andri singkat.
Randi hanya mengganguk dan meneruskan membaca novel imutnya. Hobi Randi memang membaca, membaca novel. Kedua insan sebangku itu hanya terdiam larut dengan kesibukan mereka sendiri hingga bel tanda dimulainya pelajaran berbunyi.
****
Pelajaran yang membosankan pun dimulai sampai akhirnya.
****
‘kriiingggg!!!’ bel pulang sekolah berbunyi.
Walau kelas sudah selesai tapi berat sekali rasanya untuk Andri menangkat badannya dari bangku. Andri memang cuek, Randi tidak heran, tapi akhir-akhir ini Andri berbeda.
“ Tumben kamu kayak gini,ndri?” tanya Randi sembari membalik lembaran halaman bukunya.
“ Biasalah Rand.” jawab Andri singkat seperti tadi pagi.
“ Enggak, beda, ini gak biasa!” sahut Randi cepat.
Andri mengangkat kepalanya, memicingkan matanya menyadari sesuatu bahwa kata-kata Randi benar. Tapi hal itu yang kini jadi pertanyaan, ’kenapa????’
Lalu mereka berpisah pada siang itu dan pulang kembali ke rumah.
****
Diperjalannan, ia terpikirkan omingan Randi. Rasanya itu adalah pertanyaan kecil namun sulit baginya untuk menjawab. Hal itupun kini menjadi misteri.
Hari Senin pukul 19.36 WIB. 30 menit baerlalu setelah mendengar mobil papahnya menapaki garasi. Tapi pintu kamarnya tak pernah terketuk, tak pernah ada yang menyapanya.
Andri menghela napas dan melanjutkan tugas laporan praktikum . tak ada yang ia lakukan setelah menyelesaikan tugasnya, matanya menatap langit-langit kamar, tubuhnya dipeluk tempat tidur hangat. Ia kenbali memikirkan misterinya sendiri.
“ kenapa hidupkuw flat gini ya? Datar-datar aja.......”
Tubuhnya membalik ke kiri matanya terpejam lalu tiba-tiba pagi menjelang.
****
Mata Randi sudah melototi gegak gerik Andri ketika akan duduk disebelahnya.
“okay, I know...I know....”
Andri menaruh tasnya dengan lemah gemulai diatas bangku, lalu ia duduk perkahan. Randi tersenyum kecil karena acara sarapannya dengan Novel tak terganggu.
“Masih kayak kemaren????”
Andri menjawab sebelum Randi membuka mulut untuk bertanya
kenapa cih????”
Randi berpaling dari bukunya.
“Gak tauk. Semua terjadi gitu aja.” Jelas Andri.
Randi hanya mengerutkan dahinya, lalu mengemasi novelnya dan diganti dengan buku pelajaran pada jam pertama.
Hari itu hari pendek, jam belajar mengajar hanya sampai pada jam ke enam, bagi siswa-siswi hal itu menyenangkan. Tapi tidak untuk Andri pulang awal berarti semakin awal juga ia harus mulai bosan dengan harinya. Selang beberapa menit sekolah bubar dan murid-murid berhamburan keluar kelas. Tiba-tiba hape Andri bergetar. Tumben banget batinnya, tapi ia lihat teryata mamanya yang telfon.
“Apa?????!!!! Ke Pasar?????!!!!!besok????!!!!!!” terbelalaklah mata Andri.
Rencana berkunjungnya kakak mamanya, yaitu Pakdhe Bambang dari ibukota memaksa mamanya untuk menyambut.
“ iya sayang, kita harus siapin masakan yang spektakuler, kan jarang-jarang pakdhemu itu dateng ke Jogja. Jadi temenin mama ke pasar besok ya???? OKEY!!!”
Mamanya dengan semangat membujuk anaknya.
“ ya terserah mama lah!!!”
Setelah jawaban singkat itu. Pembicaraan pun berakhir. Dengan disetujuinya perjajian antara ibu dengan anaknya bahwa mereka akan pergi ke pasar bersama-sama.
“ gak papa lah ndri,,, setaun sekali ini. Hehehehe”
Randi tertawa kecil mendengar kekonyolan itu. Andri nyegir kecut!! Dan berlalu meninggalkan Randi. Karena tidak ada rencana disiang itu, Andri hanya menghabiskan waktunya dikantin sendiri ngemil dan hot spotan.
****

Dok!dok!dok!!!!
Andri terangkat dari alam tidurnya. Kembali terdengar suara ketukan dipintu kamarnya, ia hanya membolak balik badannya di tmpat tidur seperti daging ham yang digoreng dibolak balik diatas penggorengan. Jiwanya masih mengantuk, tapi karena sudah jani dengan mamanya, ia terpaksa bangun dan membuka pintu kamarnya. Matanya melotot, jam 4 pagi?
“ hahhhh????!!!! Kok jam 4 pagi ceh...????”
Andri pun menjatuhkan tubuhnya ditempat tidur menyadari ia akan pergi ke pasar tradisional!!!!! Dan benar apa yang Andri duga,
“ayo sayang cepet cuci muka, udah ampir jam 5 ne.”
“mah, ini masih jam 4, mau ke pasar tradisional? Gak ke swalayan aja?”
“Nih daftar blanjaan mama! Banyak banget kan? Sekalian keperluan buat sebulan, hehe.”
Mamanya menjelaskan sembari menyodorkan daftar belanjaan dengan tulisan cacing kepanasan khas tulisan dokter, Ibunya Andri memang seorang dokter.
“bentar mah, update status fb dulu. Kan jarang-jarang ne aku ke pasar, hehe.” Andri pun terpaku pada BB (blackberry) stormnya yang khas dengan keypad QWERTY dan teknologi akselerometernya yang selalu dibanggakan.
****

ekikikikikikik!Bromm! mobil sedan sporty milik ayahnya mulai dikompori. Ibunya keluar dari rumah dengan make-up lengkap. Andri menggeleng kepala melihat ibunya yang harus selalu tampil cantik bak selebriti walaupun hanya akan belanja di pasar. Sudahlah. Karet ban mobil sedikit berdecit meninggalkan jalan perumahan menuju pasar tradisional setempat yang berjarak dua kilometer lebih.
Setelah mobil mewah itu terparkir, mereka langsung meluncur ke kawasan pasar yang luas. Bau khas pasar tradisional menyeruap memasuki hidung Andri membuatnya mengangkat bibirnya hingga menutupi lubang hidungnya.
“Ayo sayang, kita bagi dua ya daftarnya, biar cepet blanjanya, kalau dah selesai ketemuan lagi disini jam setengah enam, ayo gerak!” suruh ibunya.
“asal mama senang lah!”
Andri menerima setengah daftar belanjaan kemudian langsung memulai pencarian. Kurang lebih 10 jenis sayuran dengan berbagai kebutuhan sedikit membuat Andri kualahan. Parfum mahalnya pun kalah dengan parfum campuran berbagai macam rempah-rempah, sayuran, beberapa ikan aromatik yang amis.
Memaksanya ingin cepat-cepat keluar dari tempat itu. Harga yang ditawarkan pun tak jadi masalah walaupun tak ditawar dahulu, penjual setempat pun jadi sedikit tersenyum karena pembelinya adalah anak orang kaya yang enggan nawar kalau disadari harga yang agak mahal.
“whatever lah, yang penting dapet dan cepat keluar dari sini.”
Gerutu Andri saat berpindah dari lapak satu ke lapak lainnya.
“kembang kol, brokoli, sawi putih, sawi ijo, lombok merah, lombok rawit, tomat,
wortel, kubis, kacang panjang. Halah halah, mau bikin gado-gado neh?”
Andri mengecek belanjaannya satu-satu, tangannya sudah penuh dengan bungkusan kertas plastic dengan berbagai berat. Tapi waktu baru menunjukkan pukul lima lebih sepuluh menit, ia menyadari bahwa terlalu cepat berbelanja. Sembari menunggu ibunya ditempat yang sudah ditentukan, ia hanya duduk-duduk saja. Kali ini waktunya bisa ia sempatkan untuk melihat sekitar, keadaan pasar, setiap detil penjual,dagangan hingga pembelinya. Sembari meneguk minuman isotonic, sudut matanya yang bergerak cepat menangkap penglihatan, penglihatan yang berbeda, yang bertolak belakang dengan keadaan pasar, karena begitu indah.
Matanya kini ia picingkan, menyisir sudut pasar dengan pandangan tajam mencari objek yang tak sengaja tertangkap tadi.
****

“Ah, itu dia!”
Didapatkannya sesosok wanita sebayanya di arah barat laut, sejauh sekira-sekira 110 yard darinya. Tapi karena jarak yang jauh, tidak begitu kelihatan jelas sosoknya. Akhirnya Andri putuskan untuk beranjak dari tempat duduknya dan meninggalkan belanjaannya sejenak. Pandangannya tak lepas dari sosok wanita itu, penasarannya terjawab setelah Andri melengggak lenggok melewati lapak-lapak penjual dan mencoba mendekati wanita itu. Tapi tak genap Andri menempuh setengah jarak dari wanita itu, bergegaslah wanita itu pergi setelah mendapat uang kembalian dari si pedagang. Andri terhenti langkahnya, terpaku karena kepergian sosok yang memesonanya. Sorot matanya memancar keheranan pada dirinya sendiri. Herannya pada dirinya yang terpesona karena sosok wanita yang sebenarnya tak begitu istimewa. Sempat ia melihat sekilas wajah wanita itu, rambutnya sebahu di kundir ke belakang, matanya bercahaya, bibirnya tipis manis merekahkan senyuman yang tak itung-itungan manisnya walaupun hanya pada pedagang sayur.
Tingginya tak banyak lebih dari pundak Andri. Tak istimewa, namun mempesona. Andri mengelengkan kepalanya membalik badan, menghela nafas dan berjalan kembali menghampiri sayurannya tadi.
****

Tepat pukul setengah enam, semua belanjaan sudah ditaruh di bagasi dan bersama ibunya di kursi penumpang. Andri memacu mobil sport ayahnya.
Dalam perjalanan, Andri terbayang terus akan sejak wanita tadi. Siapa dia? Siapa namanya? Kenapa dia bias sangat mempesona?
Mobil sport itu kini sudah terparkir di halaman rumah dan belanjaan semua sudah masuk ke rumah. Andri bergegas untuk membersihkan dirinya, membasuh badannya yang sudah bau ikan. Dalam guyuran air hangat dari shower matanya terbelalak menyadari sesuatu, selama ini hidupnya datar-datar saja karena tak ada sosok wanita di hari-harinya.
Wanita? Tidak juga, karena tak sedikit wanita cantik-cantik di sekolahnya, nyatanya Andri tetep cuek-cuek saja, lalu apa?
“bukan hanya wanita, aku harus mencari jawabannya lebih jauh.
Dan sepertinya wanita itu adalah jawaban semua pertanyaanku.” Andri tersenyum lega.
****

Andrian sudah berdiri di teras bersama tasnya, berseragam lengkap tak urakan dan bersepatu kets bernomor 78 hijau. Matanya menyorotkan sinar gelora yang membara bersemangat. Tampilannya rapih dan jiwanya telah bangkit karena telah tersentuh, tersentuh oleh cinta. Hatinya tak sabar menanti hari esok untuk kembali ke pasar, tentu saja ia pasti akan diam-diam pergi sendiri ke pasar. Mencari jawaban atas pertanyaan : Siapakah dia?
Senyumannya menertawakan kekonyolan dirinya sendiri, karena mencari cinta di pasar seperti ada aja yang jualan cinta di pasar. Kemudian Andri pun pergi ke sekolah begitu saja. Dari kejauhan Andri mendengar ayahnya uring-uringan.
“Andri! BMW papa kenapa baunya jadi kayak bau ikan busuk!!” ayah Andri terdengar uring-uringan dari kejauhan.
Andri pun langsung tancap gas motornya sembari berteriak.
“maaf pah, tadi pagi BMWnya nongkrong di pasar! Ha ha!”

Sabtu, 21 November 2009

Renungan Malem Minggu 21.11.09

Suatu hari pacar saya berkata kepada saya bahwa saya terlalu sempurna baginya.
Dibalik semua itu memang apa yang telah saya lakukan demi pacar saya memang sudah semampu saya curahkan, berupa tenaga, perhatian dan apa yang bisa saya bantu, saya lakukan sebisa saya. Hingga dia pun terkagum dengan perlakuan saya kepadanya yang begitu luar biasa di matanya.
Mungkin dengan membaca paragraf di atas membuat anda berfikir saya menyombongkan diri saya. Tetapi maksud saya bukan itu, tujuan saya menulis artikel ini juga bukan karena alasan menyombongkan diri. Tetapi saya ingin, memberikan sebuah renungan yang bisa anda lahap sebagai santapan rohani anda.
Mendengar kesaksian dari pacar saya yang seperti itu, jujur saya terkaget. Karena baru pertama kali saya mendapat kesaksian seperti itu. Reaksi saya selain terkaget saat itu adalah munculnya pertanyaan kenapa dia bisa bersaksi seperti itu?

Memang dalam hubungan saya yang kali ini setelah kenangan pahit saya telan dengan hubungan saya dengan mantan pacar saya dulu, saya merasa mendapatkan perasaan yang berbeda dengan pacar saya yang satu ini dibanding saat saya berhadapan dengan mantan mantan saya dahulu. Ada rasa yang sangat indah yang muncul dalam hati saya. Rasa yang membuat saya ingin lebih mencintai, menyayangi, menjaga, dan melihat sosok wanita itu tumbuh bersama saya. Lagi lagi rasa itu membuat perlakuan saya jauh berbeda daripada dengan mantan mantan saya dahulu.

Tak hanya dia yang bersyukur karena bisa menjalin hubungan dengan saya. Saya juga merasakan hal yang sama, begitu bersyukurnya saya akhirnya bisa mendapat kesempatan untuk menjaganya untuk saat ini.
Apakah ini cinta sejati saya?
Saya ragu, karena saya masih 17 tahun saat saya mengawali untuk menjalani hubungan ini.
Tapi saya ingin dia sebagai cinta sejati saya.
Saya kembali ragu karena ketakutan saya akan kegagalan dalam mempertahankan hubungan ini. Tetapi saat saya menulis artikel ini, saya menyadarai saya mendapat suatu pelajaran penting untuk menjalani hidup saya.
Bahwa saya terlahir untuk orang lain. Lalu orang lain juga terlahir untuk orang yang lain juga. Manusia memang mahluk sosial, saya akui itu.

Disamping hal itu, saya juga menyadari sesuatu bahwa hanya perlu hal kecil untuk bisa membuat orang orang di sekitar kita ada untuk kita. Yaitu kita harus ada untuk mereka. Tak perlu hal besar juga untuk membuat orang orang menyadari bahwa kita ada untuk mereka. Kita tak perlu memberikan suatu pertolongan besar atau hal hal luar biasa yang bisa membuat kagum mereka.
Berilah cinta.
Sedikit sentuhannya membuat suatu hal berbeda, sangat berbeda dan selalu berakhir dengan kesan yang mendalam.

Pelajaran ini sangat berharga bagi saya, dan karena hal inilah saya sangat bersyukur dapat mendapatkan kesempatan untuk menjaga pacar saya saat ini. Dia inspirasi saya.

Jumat, 20 November 2009

tips and trick sukses ujian PKL!!!

Halo halo semua siswa siswi kelas 3 SMTI Yogyakarta yang kini sedang melaksanakan PKL di instansi maupun di pabrik pabrik guedhe. Ku punya tips and trick ne buat kalian bisa sukses dalam ujian PKL kalian yang mungkin beberapa minggu lagi akan dilakukan. Hemmmm mungkin bagi kalian ini hal yang sepele namun jika kita sadari mulai sekarang, nilai di balik lembar sertifikat kalian itu penting lohhhh!
Yahh anggap aja nilai kalian itu cuma diantara 70-80, siapa pun yang liat gak kan terheran karena di bawah tabel penilaian kalian tertulis notes bahwa interval penialaian hanya dari 60 sampai 100. jangan sampai lah hal itu menimpa kalian karena kalian asal asalan dalam melakukan PKL. Ini adalah beberapa tips untuk kalian biar kalian memang bisa dibilang kompeten dengan 'm'. CHECK IT OUT!
1. Sungguh sungguh lah!!
Gak perlu panjang kalimat untuk menjelaskannya, mungkinkalian dah tahu kalau kalian PKL itu harus sungguh sungguh. Lakukan semua pekerjaan yang pembimbing kalian suruh, jangan terlalu banyak mengeluh. Jawablah perintah pembimbing kalian dengan tegas. Hal ini mempengaruhi nilai kalian dalam aspek kelakuan. Pembimbingku di BATAN bilang kalau kalian bisa melaksanakan pekerjaan dengan baik, berarti kalian bisa bekerja juga dengan baik.
2. Perhatikan apa yang kamu kerjakan
Bila kalian sudah terbiasa mengamati secara runtut cara kerja yang ada di buku panduan proksimat misalnya, kalian mungkin dah terbiasa meruntutkan semua pekerjaan kalian dengan cara kerja. Karena kan biasanya prosedur kerja dalam kalian PKL kan tidak tertulis secara gamblang hitam diatas putih, namun yang kalian terima adalah berupa instruksi kerja berbentuk verbal (diucapkan). Ini tips untuk kalian yang kurang terbiasa memperhatikan cara kerja kalian saat PKL. Hal yang perlu kalian lakukan adalah tulis cara kerja kalian. Itu saja kok, hindari juga mengawang awang dalam pikiran apa yang kalian kerjakan. Kalau lupa kan kalian sendiri yang susah.
3. Perhatikan juga hal hal kecil
Ingat bahwa suatu yang besar tak lepas dari suatu yang kecil. Contohnya adalah senyawa dibentuk dari unsur, unsur terbentuk dari atom, atom terbentuk dari muatan muatan, muatan itu ada proton neutron dan elektron. Nilai ujian kalian besar juga tak lepas dari sesuatu yang kecil. Maka mulai sekarang biasakan memperhatikan hal hal kecil yang mungkin kalian selalu melewatkannya. Contohnya saya tadi melakukan destruksi cuplikan dengam metode bomb digester. Dalam prosesnya, cuplikan berupa batako 200mg ditambah dengan HNO3 5ml dan HF 0,5ml lalu dimasukkan ke dalam teflon. Mana hal kecilnya? Tersiratkah di dalam pikiran kalian pertanyaan ini: apa fungsi HNO3? Kenapa harus dengan HNO3? Kenapa tidak menggunakan asam yang lain? Mengapa juga harus ditambahkan HF? Kenapa juga harus menggunakan teflon?
Itulah hal hal kecil yang saya lewatkan dalam praktek saya, padahal hal hal seperti itulah yang mungkin pembimbing tanyakan dalam ujian kalian.
4. Bersosialisasilah!
Jangan sampai kalian kuper dalam hal ini. Jangan sampai kalian sendiri tidak tahu di mana tempat tinggal pembimbingmu. Mungkin akan kedengaran aneh, tapi itulah yang namanya bersosialisasi atau dala bahasa jawanya yaitu "srawung". Jalinlah hubungan yang baik dengan pembimbingmu. Hal ini akan membuat suasana kerja kalian menjadi lebih kondusif dan kalian juga jadi gak canggung kalau mau tanya tanya dengan pembimbing kalian sediri. Srawung juga sama pegawai yang ada di sana. Hal ini juga mempengaruhi nilai kalian lho, kalau kalian akrab dan menjalin hubungan yang baik dengan pembimbing kalian mungkin pembimbing kalian akan sedikit murah memberikan nilai dalam ujian kalian.
Tips and trick itu kalau kalian lakukan yah mungkin akan sedikit bermanfaat buat kalian.
Yahhh yang bisa ku sampein ke kalian Cuma itu aja. Pokoknya kita saling support demi kelancaran PKL kita,, okkayy??!!!
Kalau kalian punya tambahan untuk artikel ini,, tinggal dikomen aja.
Salam SMTI YO!!

Rabu, 18 November 2009

Gangguan-Gangguan pada Analisa menggunakan AAS dan Cara Mengatasinya

Gangguan-Gangguan pada Analisa dan Cara Mengatasinya

a. Serapan Latar (Background Absorption)
kadang-kadang sinar yang diberikan dari lampu katoda rongga diserap oleh senyawa-senyawa lain yang terkandung di dalam sampel atau di dalam nyala yang diukur. Adanya serapan ini akan mengganggu pada pengukuran serapan atom dari unsur-unsur yang dianalisis, gangguan dari serapan ini disebut serapan latar (background absorbsion). Serapan latar antara lain disebabkan oleh:

1) Serapan molekuler dan atau disebabkan oleh senyawa-senyawa yang tidak beratomisasi dalam atomizer.

2) Hamburan sinar yang disebabkan oleh partikel-partikel padat yang halus melintang berkas sinar.

3) Serapan nyala bahan bakar yang digunakan
Serapan latar pada umumnya mengganhu pada unsur yang mempunyai panjang gelombang di bawah 2500 A (daerah ultra lembayung). Pada atomisasi tanpa nyala (CRA) gangguan serapan lataq dapat terlihat karena adanya asap bila atomisasi cuplikan pada suhu relatif rendah, gangguan ini dapat dihilangkan sempurna selama tahap pengabuan, sehingga tidah ada asap yang ditimbulkan pada tahap ionisasi. Gangguan ini dapat diatasi dengan bekerja pada panjang gelombang yang lebih besar dan dengan nyala yang suhunya lebih tinggi, dapat pula diatasi dengan mengukur besarnya penyerapan lata tersebut dengan menggunakan sumber sinar yang memberikan pancaran continue, misal pada lampu katoda Ni yang diisi gas hidrogen.

b. Gangguan Matrix
Yaitu gangguan yang disebabkan adanya unsur-unsur atau senyawa-senyawa lain yang terkandung di dalam sampel. Adanya matrix ini menyebabkan sifat-sifat fisik dari setiap sampel (baik berupa larutan maupun padatan) akan tidak sama, lebih-lebih jika dibandingkan dengan standar murni. Adanya perbedaan kandungan matrik ini akan mengakibatkan perbedaan dalam proses atomisasinya dan proses penyerapan energi radiasi oleh atom-atom yang dianalisa.
Gangguan ini dapat diatasi dengan menyesuaikan kandungan komponen-komponen matrix yang mayor dengan jumlah yang berlebihan pada preparasi standar dan cuplikan. Metode laim yang sangat baik untuk mengatasi gangguan matrix ini adalah dengan metode penambahan standar (standar addition method).

c. Gangguan Kimia
Yaitu gangguan yang disebabkan oleh adanya komponen yang membentuk senyawa stabil secara termal dengan unsur yang dianalisa, yang tidak dapat terdiasosiasi sempurna komponen atomisasinya. Misal adanya ion phospat pada penentuan Ca dengan atomisasi dengan nyala udara asetilen. Ion phospat akan membentuk senyawa stabil dengan Ca yang sulit untuk diatomisasikan secara sempurna.
Gangguan ini dapat diatasi dengan menambah unsur lain yang berlebihan pada cuplikan dan standar, yang unsur ini juga akan membentuk senyawa yang stabil dengan ion phospat secara termal, misal dengan penambahan Ca. Cara lain yaitu dengan menaikkan suhu nyala untuk memecahkan senyawa stabil yang terbentuk, tetapi cara ini kurang memberikan hasil yang memuaskan.

d. Gangguan Ionisasi
Gangguan ini terjadi pada penggunaan suhu yang tinggi, sehingga atom-atom yang akan dianalisa tidak hanya teratomisasi pada tingkat tenaga dasar tetapi atom-atom dapat tereksitasi secara termal karena panas dan bahkan terionisasi.
Gangguan ini dapat diatasi dengan menambah unsur logam yang berlebihan yang dapat dengan mudah terionisasi sehingga menghasilkan elektron dengan jumlah besar dan menekan proses ionisasi unsur yang akan dianalisa. Umumnya dengan menambah logam Na atau K untuk gangguan ionisasi ini.

e. Gangguan Spektra
Pada metode analisis AAS, gangguan spectra jarang sekali terjadi karena panjang gelombang setiap serapan atom adalah karakteristik. Gangguan spektra dapat terjadi jika serapan atom yang dianalisis tumpang tindih dengan garis spektra lain, sehingga untuk mengatasinya dipilih panjang gelombang serapan karakteristik yang lain.