Gangguan-Gangguan pada Analisa dan Cara Mengatasinya
a. Serapan Latar (Background Absorption)
kadang-kadang sinar yang diberikan dari lampu katoda rongga diserap oleh senyawa-senyawa lain yang terkandung di dalam sampel atau di dalam nyala yang diukur. Adanya serapan ini akan mengganggu pada pengukuran serapan atom dari unsur-unsur yang dianalisis, gangguan dari serapan ini disebut serapan latar (background absorbsion). Serapan latar antara lain disebabkan oleh:
1) Serapan molekuler dan atau disebabkan oleh senyawa-senyawa yang tidak beratomisasi dalam atomizer.
2) Hamburan sinar yang disebabkan oleh partikel-partikel padat yang halus melintang berkas sinar.
3) Serapan nyala bahan bakar yang digunakan
Serapan latar pada umumnya mengganhu pada unsur yang mempunyai panjang gelombang di bawah 2500 A (daerah ultra lembayung). Pada atomisasi tanpa nyala (CRA) gangguan serapan lataq dapat terlihat karena adanya asap bila atomisasi cuplikan pada suhu relatif rendah, gangguan ini dapat dihilangkan sempurna selama tahap pengabuan, sehingga tidah ada asap yang ditimbulkan pada tahap ionisasi. Gangguan ini dapat diatasi dengan bekerja pada panjang gelombang yang lebih besar dan dengan nyala yang suhunya lebih tinggi, dapat pula diatasi dengan mengukur besarnya penyerapan lata tersebut dengan menggunakan sumber sinar yang memberikan pancaran continue, misal pada lampu katoda Ni yang diisi gas hidrogen.
b. Gangguan Matrix
Yaitu gangguan yang disebabkan adanya unsur-unsur atau senyawa-senyawa lain yang terkandung di dalam sampel. Adanya matrix ini menyebabkan sifat-sifat fisik dari setiap sampel (baik berupa larutan maupun padatan) akan tidak sama, lebih-lebih jika dibandingkan dengan standar murni. Adanya perbedaan kandungan matrik ini akan mengakibatkan perbedaan dalam proses atomisasinya dan proses penyerapan energi radiasi oleh atom-atom yang dianalisa.
Gangguan ini dapat diatasi dengan menyesuaikan kandungan komponen-komponen matrix yang mayor dengan jumlah yang berlebihan pada preparasi standar dan cuplikan. Metode laim yang sangat baik untuk mengatasi gangguan matrix ini adalah dengan metode penambahan standar (standar addition method).
c. Gangguan Kimia
Yaitu gangguan yang disebabkan oleh adanya komponen yang membentuk senyawa stabil secara termal dengan unsur yang dianalisa, yang tidak dapat terdiasosiasi sempurna komponen atomisasinya. Misal adanya ion phospat pada penentuan Ca dengan atomisasi dengan nyala udara asetilen. Ion phospat akan membentuk senyawa stabil dengan Ca yang sulit untuk diatomisasikan secara sempurna.
Gangguan ini dapat diatasi dengan menambah unsur lain yang berlebihan pada cuplikan dan standar, yang unsur ini juga akan membentuk senyawa yang stabil dengan ion phospat secara termal, misal dengan penambahan Ca. Cara lain yaitu dengan menaikkan suhu nyala untuk memecahkan senyawa stabil yang terbentuk, tetapi cara ini kurang memberikan hasil yang memuaskan.
d. Gangguan Ionisasi
Gangguan ini terjadi pada penggunaan suhu yang tinggi, sehingga atom-atom yang akan dianalisa tidak hanya teratomisasi pada tingkat tenaga dasar tetapi atom-atom dapat tereksitasi secara termal karena panas dan bahkan terionisasi.
Gangguan ini dapat diatasi dengan menambah unsur logam yang berlebihan yang dapat dengan mudah terionisasi sehingga menghasilkan elektron dengan jumlah besar dan menekan proses ionisasi unsur yang akan dianalisa. Umumnya dengan menambah logam Na atau K untuk gangguan ionisasi ini.
e. Gangguan Spektra
Pada metode analisis AAS, gangguan spectra jarang sekali terjadi karena panjang gelombang setiap serapan atom adalah karakteristik. Gangguan spektra dapat terjadi jika serapan atom yang dianalisis tumpang tindih dengan garis spektra lain, sehingga untuk mengatasinya dipilih panjang gelombang serapan karakteristik yang lain.
sumbernya dr mana ya?
BalasHapus