QUOTES

Mempunyai ambisi untuk mengalahkan orang lain terkadang secara tidak sadar muncul. Tetapi butuh kesadaran jika ingin menumbuhkan ambisi untuk mengalahkan diri sendiri.

Kamis, 21 Januari 2010

INDONESIA IMPOR LISTRIK DARI MALAYSIA? APA KATA DUNIA?!



Hari Senin (24/11) kemarin saya merasa jenuh dengan PKL saya karena kerjaan saya sebagian besarnya hanya menunggu proses pemanasan sampel selama berjam-jam dan saya di situ hanya mengontrol pemanasan terbuka tersebut jangan sampai habis kering. Karena kejenuhan saya tersebut, saya memutuskan untuk keluar membeli bahan bacaan untuk acara menunggu babak kedua setelah jam istirahat. Saya mendapatkan koran Kompas edisi hari itu untuk bacaan saya, karena koran merupakan bacaan yang murah daripada majalah-majalah yang dipajang. Setelah jam istirahat selesai, saya kembali masuk laboratorium dan melanjutkan pemanasan terbuka tadi sebari membaca koran. Ada satu berita pada halaman 22 di Kompas edisi hari itu yang mengejutkan saya. Judulnya:
"Malaysia Pasok Listrik" dan judul kecilnya: "Jabar Siapkan Listrik Tenaga Panas Bumi Tahun 2010"
Berita itu mengejutkan saya sehingga saya tertarik untuk membacanya. Dan isi wacana itu kurang lebih sebagai berikut.
Memang di daerah perbatasan Indnesia-Malaysia untuk menambah pasokan listrik karena krisis dengan menambah jaringan listrik. Jaringan lisrik tersebut berupa tiang dan kabel dari Kecamatan Sajingan ke Sambas sepanjang 100 kilometer dan dijadwalkan pada Januari 2010, pasokan listrik ini dapat dinikmati oleh masyarakat Smbas. Sebenarnya sejak Maret 2009, listrik dari Malaysia sudah masuk ke perumahan warga perbatasan Sajingan Besar. Bahkan akan diperluas hingga Kecamatan Galung, jelas Bupai Sambas Barhanuddin A Rasyid.
Ternyata memang tanpa kita sadari, krisis listrik telah melanda Bumi Pertiwi, Indonesia. Lihat saja di surat kabar maupun berita di televisi kalau saat ini banyak sekali keluhan maupun demo dari berbagai daerah karena kekecewaan masyarakat akan seringnya pemadaman listrik secara bergilir di daerah tertentu.
Suatu hari saya juga melihat berita di televisi, PLN membatasi pemakaian listrik di rumah-rumah elite yang sebagian besar digunakan sebagai usaha kos-kosan setempat. Katanga untuk menghemat listrik. Berarti listrik kita terbatas dong? Apa malah kurang? Ironis sekali bahwa untuk listrik saja suatu hari kita akan impor dari luar negeri. Memang sampai saat ini pengadaan listrik di Indonesia masih bergantung pada pembangkit listrik tenaga fosil, maksudnya untuk menciptakan listrik kita masih bergantung pada hasil bumi berupa minyak bumi dan batubara.
Mengingat bahwa minyak bumi dan batubara merupakan bahan bakar fosil maka suatu hari minyak bumi dan batubara katakan saja di Indonesia akan habis. Lalu energi kita akan diciptakan dari apa?
Menurut berita tadi akan dibangun Pembangkit listrik tenaga panas bumi, namun itu masih dijadwalkan rampung pada 2010. bagaimana untuk saat ini? Selain itu juga, sumber listrik yang dihasilkan dari energi panas bumi masih sedikit presentasinya dari pada dari yang dihasilkan dari bahan bakar fosil. Tetapi memang panas bumi adalah energi yang dapat kita manfaatkan tanpa kita takut akan kehabisan, namun tetap saja kita tidak dapat menggantungkan seluruh pengadaan listrik berasal dari energi panas bumi. Mau tidak mau kita harus mengadakan pengusahaan energi lain untuk memenuhi kebutuhan listrik di Indonesia yang semakin meningkat.
Sebenarnya ada satu jenis pembangkit yang dari dulu selalu terpending dalam realisasinya yaitu PLTN (Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir). Sangat disayangkan PLTN masih belum bisa terealisasi sampai sekarang padahal sebanyak 433 PLTN sudah terpasang di dunia, tercatat 105 PLTN diterapkan di Amerika, Russia 31 PLTN, Perancis 59 PLTN, Jepang 55 PLTN, Koren Republik 20 PLTN, Canada 18 PLTN Jerman 17 PLT, India 16 PLTN, Ukraina 15 PLTN, Cina 10 PLTN, selebihnya tersebar di negara-negara Eropa Barat dan Timur, serta Asia dan Amerika Latin, masing-masing dibawah 10 PLTN (sumber: Majalah MEDIA KITA). Lalu bagaimana dengan Indonesia?
Ya BELUM.
Sangat disayangkan bahwa Indonesia masih belum dapat memasang PLTN untuk memenuhi kebutuhan listrik di Indonesia. Karena menurut saya PLTN merupakan solusi yang tepat sebagai solusi krisis listrik di Indonesia.

Selengkapnya tentang PLTN dapat dibaca di artikel saya berikutnya.

0 comments:

Posting Komentar