Foto: bikinbetah.blogspot.com
Sebagai mahasiswa
seringkali kita mengalami banyak sekali krisis dalam kehidupan kita entah itu
menyangkut masalah akademi atau sehari-hari. Krisis uang saku, krisis semangat,
krisis cinta dan sebagainya. Mari kita singkirkan dulu segala pikiran kita
mengenai krisis-krisis itu selain krisis etos belajar. Berbicara mengenai
krisis yang satu ini kita akan miris jika menyadari realita mahasiswa (di
kampus saya) tidak menyadari bahwa mereka sedang mengalaminya. Sehingga mereka
terjebak dalam krisis ini dan hidup menyisih dari mahasiswa beretos belajar
tinggi dan membentuk kelompok mereka sendiri karena penyangkalan akan dirinya
sendiri.
Berawal dari
keprihatinan yang saya rasakan selama tiga semester ini dan pencerahan yang
telah saya dapatkan, maka saya bertekad untuk mengajak teman-teman semua
khususnya mahasiswa dan SAYA sendiri untuk bangkit dan mulai menyambuk diri
kita sendiri untuk lebih meningkatkan etos belajar.
Motivasi
Tanyakan pertanyaan
berikut ini pada diri sendiri:
1. Tujuanmu kuliah
itu apa sih?
2. Untuk siapa kamu
datang ke kampus dan kuliah?
3. Setelah kuliah mau
ngapain?
Inilah jawaban saya:
1. Menuntut ilmu demi
masa depan yang lebih baik.
2. Yang pertama untuk
saya sendiri, yang kedua ya untuk kedua orang tua saya, ketiga untuk
orang-orang yang saya sayangi.
3. Tentu saja
bekerja, tapi tidak berhenti disitu, saya akan "bla bla bla. . . "
(rencana 5 tahun ke depan)
Jangan berusaha
mencocokkan jawaban Anda dengan jawaban saya di atas. Karena tidak ada jawaban
yang benar atau salah. Jawaban Anda dapat mencerminkan motivasi Anda dan
seberapa besar motivasi Anda, itu relatif karena untuk setiap orang
berbeda-beda. Tetapi tujuan saya dalam sub judul "motivasi" ini yaitu
supaya Anda semua dapat ingat kembali motivasi awal Anda masing-masing untuk
kuliah.
Lalu akan timbul
pertanyaan:
"Lhoh motivasi
saya sudah baik, tapi kok tetap saja saya mengalami krisis etos belajar,
why??". Saya yakin tidak ada yang menjawab pertanyaan nomor 1 di atas
dengan jawaban "iseng saja sih." Artinya setiap orang hampir
mempunyai motivasi yang baik atau motivasi yang tepat. Tetapi motivasi yang
tepat saja tidak cukup untuk menyulut api semangat seseorang untuk kembali
fokus pada tujuannya. Kadang perlu sedikit paksaan yang akhirnya membuat ia bersemangat.
Bagaimana?
Janji-janji
Sedikit tips saja
pada sub judul "Janji-janji" ini, suatu hari saya mendapatkan satu
tipsdari teman saya untuk memaksa kita
"nekat" belajar dan memeras otak. Mulailah pada awal semester saat
Anda baru saja menerima Kartu Rencana Studi. Lihatlah berapa mata kuliah yang
Anda ambil dan pilahlah mana saja mata kuliah yang mungkin Anda akan
mendapatkan nilai C, D atau E. Kalau semuanya ya sudah tidak usah
dipilah-pilah, hehehe. Setelah itu hampiri teman Anda dan katakan secara mantab
bahwa "Saya akan mendapatkan nilai A pada mata kuliah ini (atau pada semua
mata kuliah)". Kemudian hampiri teman Anda yang lain dan lakukan hal yang
sama. Lakukanlah pada kurang lebih lima puluh teman Anda. Apa yang dapat Anda
simpulkan dari tips di atas?
(Kalau) Benar! Bahwa
setelah kita melakukan janji-janji atau kampanye seperti yang dianjurkan pada
tips di atas maka kita akan secara terpaksa untuk memenuhi janji-janji
tersebut. "Aduh aku dah bilang ma temen-temenku kalau aku harus dapet IP
4, aku harus belajar!!!", mungkin kata-kata batin seperti itulah yang akan
muncul. Atau kalau ingin lebih kejam lagi karena mungkin krisis etos belajar
sangat rendah, Anda menambahkan janji-janji lain. Contohnya, "Kalau gue
gak dapet A, gue traktir lo makan bakso
selama setahun!!", maka kita akan terpaksa memenuhi janji-janji itu
supaya di kemudian hari tidak menerima konsekuensi dengan ditagih traktiran ma
teman sendiri.
Terima dan Mulai!
Pada paragraf awal
saya sudah menyampaikan bahwa mahasiswa-mahasiswa dengan etos belajar yang
rendah ini terjebak dalam krisis ini dan hidup menyisih dari mahasiswa beretos
belajar tinggi dan membentuk kelompok mereka sendiri karena penyangkalan akan
dirinya sendiri. Manusia itu mempunyai kecenderungan untuk berkumpul dengan
manusia lainnya yang mempunyai nasib yang sama atau senasib. Berlaku juga untuk
manusia yang mengalami krisis ini, mereka secara tidak sadar akan mengelompok.
"Maksudnya
penyangkalan diri itu gimana?"
Kalau ada dari kalian
yang tanya maka saya akan menjelaskan bahwa manusia (mahasiswa) yang mengalami
krisis ini, alam bawah sadarnya akan cenderung menolak hal-hal yang berbau
akademis. Contohnya jika diberi tugas oleh dosen, mereka akan terbebani,
cenderung menyontek tugas orang lain, kalau ada tugas presentasi bikinnya
dadakan, presentasinya berantakan dll. Terjadi konflik di dalam dirinya,
"Aku pengen berubah, aku pengen seperti mereka, pinter, rajin, nilainya
banyak A-nya.". Sayangnya konflik ini kebanyakan berujung destruktif dan
malah membuat para pengidap krisis ini makin galau.
"Yaudah sekarang
terima aja!"
Terimalah pahit-pahit
bahwa kamu itu mahasiswa yang "menjijikkan", terimalah dengan penuh
kerendahan hati (masak mau nyombong?) kemudian mulailah dengan tekad yang bulat
bahwa mulai hari ini kamu bakal belajar dengan giat. YEAHH!!
Ciptakan Atmosfir
Katanya sih
lingkungan berperan banyak dalam membentuk pola perilaku manusia? Bener gak
sih? Mungkin iya, perumpamaan yang sebenarnya bermakna ganda ini mungkin akan
menjawabnya. "Dikatakan bahwa jika kamu berteman dengan penjual parfum,
kamu akan wangi. Kalau kamu berteman dengan seorang penempa, kamu akan
terpercik bunga api darinya." Sederhana saja, ciptakan atau dapatkanlah
atmosfir akademis dalam hidupmu. Bergaullah dengan mahasiswa yang rajin, kalau
kamu ikut mereka, kamu bakal ikut-ikutan rajin deh, tapi kalau kamu tetap
berpendirian dengan krisismu, wah bisa juga mereka yang rajin-rajin jadi malas
kayak kamu, hahaha.
Disini saya tidak
menganjurkan Anda untuk meninggalkan teman-teman Anda lho. Tapi ada baiknya
Anda yang memulai untuk berubah dan pada akhirnya mengentaskan komunitas krisis
Anda itu. :-)
Kecanduan
Bagi mahasiswa baru
saya anjurkan sebelum mengalami krisis etos belajar ini untuk memulai semester
pertama Anda dengan semangat. Biasanya kan semester awal tuh mata kuliahnya
belum berat-berat jadi bisa dimaksimalkan IPnya. Kan seneng tuh kalau di KHS
liat banyak nilai A. Bagi yang sudah terlanjur semester pertengahan atau bahkan
semester tua ya coba ingat kembali lah bagaimana perasaan kalian pas dapet
nilai A. Mendapatkan nilai atau IP yang bagus akan mengundang perhatian dan
pujian dari orang-orang di sekitar kita. Perasaan yang timbul saat kita
mendapat pujian dapat memicu kita untuk ingin mengalami masa-masa kejayaan
sebagai mahasiswa. Secara otomatis atau dalam istilah matematika itu sebanding,
keinginan kita untuk mengalami masa-masa kejayaan akan meningkatkan semangat
belajar kita.
Penutup
Secara teoritis telah
saya sampaikan cara untuk mengobati krisis etos belajar, namun apa artinya jika
tidak dipraktekkan. Semoga sugesti positif saya dapat ditangkap oleh alam bawah
sadar Anda, sehingga Anda secara tidak sadar terlepas dari krisis Anda, kayak
hipnotis aja ya?
Tetapi selamat!
Inilah awal yang baik, yaitu dengan Anda membaca artikel ini Anda telah
melakukan langkah kecil untuk memulai perubahan.
Salam.
0 comments:
Posting Komentar