Aduh maaf banget nih eventnya dah lama rampung tapi baru sekarang sempet berbagi ilmunya. Kemarin tanggal 16-17 Mei saya mengikuti Windows 8 Developer Conference di hotel Sheraton Yogyakarta, acara ini diadakan langsung oleh Microsoft untuk mengenalkan teknik pemrograman Windows 8 yang mempunyai user interface baru bernama "Metro style UI". Seperti yang kita tahu (dan saya memberi tahu kepada yang belum tahu) bahwa Windows 8 sudah mulai dikenalkan mulai awal tahun ini oleh Microsoft dengan meluncurkan Windows 8 Consumer Preview dan Developer Preview. Selanjutnya disempurnakan kembali untuk dijajal secara gratis yaitu Windows 8 Release Preview yang diluncurkan awal bulan ini. Kembali ke pokok bahasan, bahwa pada acara tersebut diikuti oleh 1027 developer dari berbagai kota tetapi kebanyakan adalah mahasiswa dari PTS maupun PTN. Karena jumlah partisipan yang banyak itulah Microsoft Indonesia memecahkan rekor muri dengan mengadakan (kalau tidak salah) coding bersama dengan developer terbanyak.
Saya sangat terkejut dalam acara tersebut karena bintang tamu yang didatangkan tidak tanggung-tanggung yaitu wakil presiden Microsoft, Walid Abu-Hadba (Corporate Vice President, Developer & Platform Evangelism Group). Atau mungkin bisa dikatakan bahwa Walid Abu Hadba jauh-jauh datang secara langsung untuk melihat developer-developer muda di Jogja. Lalu apa sih yang disampaikan oleh beliau di sekitar satu setengah jam yang diberikan? Semoga catatan saya bisa menyampaikannya keseluruhan.
Pada awal kuliah umumnya, beliau menyampaikan apresiasinya pada perkembangan teknologi dari kacamatanya sendiri. Beliau tidak pernah melihat suatu momentum seperti yang dia lihat saat ini, maka inilah yang beliau sampaikan. Pada era modern saat ini empat momentum terjadi secara bersama-sama dan belum pernah sebelumnya fenomena ini terjadi begitu hebatnya. Empat hal itu adalah:
- Cloud Computing
- User Interface
- The Social
- Windows 8
Karena kebanyakan yang mengikuti acara tersebut adalah mahasiswa, Walid mengambil topik pembicaraan masa depan developer (mahasiswa) kaitannya dengan empat hal tersebut. Saya sangat terpukau dengan pemaparan beliau dan sekaligus kecewa karena beliau menyadarkan seluruh peserta kuliah akan kesempatan yang besar yang ada di depan mata mereka. Tetapi sekaligus saya kecewa karena saya bukan mahasiswa Teknik Informatika maupun Sistem Informasi, saya adalah seorang mahasiswa Teknik mesin.
Kesempatan/Peluang
Lalu kalau ada Windows 8 terus kenapa? Seperti halnya kehadiran sang robot ijo, Android, Windows 8 pun seperti itu. Kehadiran suatu sistem operasi baru memberikan peluang bagi developer untuk mengembangkan maupun menciptakan aplikasi-aplikasi baru. "Kalian tahu game Angry Birds? atau Cut The Rope? kedua game itu mempunyai persamaan, yaitu sama-sama diciptakan hanya oleh sekelompok pemuda saja, dan game mereka sudah didownload jutaan kali dan menghasilkan jutaan dollar dari itu." Jika mereka bisa kenapa kita tidak bisa? Walid menegaskan bahwa wajah-wajah muda inilah yang selanjutnya akan menjadi calon-calon miliarder tetapi sayangnya ketika beliau menanyakan siapa yang mau menjadi kaya, hanya beberapa yang mengangkat tangan, termasuk saya. Tidak tahu entah karena peserta tidak konsen dengan pemaparan beliau atau karena disampaikan dengan bahasa inggris.
Kemudian semakin jauh Walid semakin memberikan semangat pada peserta, ia menjelaskan hanya satu aplikasi yang spektakuler dalam Windows 8, yaitu adalah Windows Store. Kenapa Windows Store? Karena inilah peluang yang benar-benar kasat mata! Selanjutnya dengan semangat Walid menyampaikan bahwa: " Buatlah aplikasimu, buat aplikasi untuk dunia, kemudian juallah di Windows Store!"
Walaupun sudah disampaikan secara gamblang oleh Walhid, masih banyak peserta yang ragu untuk melangkah dan memulai karirnya sendiri. Terutama dengan paradigma saat ini yang setelah lulus dari perguruan tinggi, mahasiswa memiliki keinginan untuk bekerja di perusahaan-perusahaan yang bonafit. Walid kemudian sedikit curhat nih bahwa beliau juga dibesarkan dengan keadaan yang kurang lebih sama dengan apa yang dialami anak-anak Indonesia saat ini. Tetapi beliau menegaskan bahwa setelah lulus jangan langsung melamar kerja dan bekerja pada orang lain. Ia menghimbau peserta untuk berwirausaha dengan membentuk kelompok kerja dan membangun aplikasi-aplikasi untuk dijual. Baru setelah kalian kira kalian gagal baru bekerjalah dengan orang lain, kelakarnya.
Kegagalan?
Pada sesi tanya jawab, salah satu penanya terlihat memiliki suatu keraguan berkaitan dengan kegagalan dalam berusaha. Walid kemudian memberikan prinsip dasar untuk menjadi sukses versinya. Bahwa pertama-tama kita harus berani untuk mempunya impian yang besar. Bagi beliau jika kita mempunyai impian yang kecil, ketika kita mencapai impian yang kecil itu, kita akan tetap menjadi kecil. Berbeda jika kita mempunyai impian yang besar, walaupun kita belum bisa mencapainya, kita sudah lebih besar dari seseorang yang hanya mempunyai impian yang kecil. Selanjutnya ia menambahkan bahwa janganlah kita takut gagal, karena sejatinya kita belajar dari kegagalan bukan dari kesuksesan.
Be Creative!
Pada akhir kuliahnya, Walid menegaskan sekali lagi bahwa peluang besar ada di depan kita semua, dan beliau meyainkan bahwa 1000 developer ball room Sheraton tidak kalah saing dengan developer di negara-negara maju maupun di seluruh dunia. Karena microsoft sudah memberikan "senjata" yang sama bagi seluruh developer di dunia, secara gratis, yaitu adalah Microsoft Visual Studio 11 Beta.
Pada subjudul terakhir ini saya juga ingin menambahkan sedikit bahwa persaingan aplikasi di dunia internet saat ini hanya tergantung dari seberapa kreatif kita untuk mengembangkan aplikasi maupun membangun aplikasi baru. Karena seperti yang sudah Walid sampaikan mengenai empat momentum yang kini sedang terjadi dan senjata developer yang sudah di tangan, tinggal seberapa kreatif ide kita untuk membuat aplikasi.
W8 Start view: My laptop
Walid Abu Hadba pasfoto: http://65.55.21.250/presspass/exec/abuhadba/
Windows Store pict: tech2hell.com