QUOTES

Mempunyai ambisi untuk mengalahkan orang lain terkadang secara tidak sadar muncul. Tetapi butuh kesadaran jika ingin menumbuhkan ambisi untuk mengalahkan diri sendiri.

Kamis, 15 Oktober 2009

-

aku melonglong jauh ke kota, desa, sunagi, hingga ke gorong-gorong.
tak ada yang mendengar, tak tahu karna mereka bisu atau tuli atau bahkan tak punya rasa.
Lalu kemana saja ku pergi, tak tentu ada yang bertanya, mau kemana?
sehinggadulu kurasa bebas, tapi kini kusadari sepi.
termakan omongan sendiri, omongan orang ku tampik sehingga ego membakarku seperti unggun disiram bensin.
Hukum alam ku tentang, jadi manusia ego tak sosial seperti layaknya manusia, dan ku sesal!

Dasar yang telah ada kuhilangkan sehingga cabang-cabangnya menggantung terkatung-katung, menunggu jatuh dan aku ada pada proses itu.
Dari segala apa yang ku ucap, tak lagi ada yang bisa ku banggakan, semua ku jilat, jilat-jilat seperti anjing menjilat kaki majikannya, dengan menangis darah, meminta, minta tolong.
Seakan telanjang, ku tak punya sehelai bengang lagi tuk tutupi badan kotor ini.

Dulu ku bilang Tuhan tak pernah menolong, Tuhan itu tak ada.
Tapi semakin ku sangkal Ia, semakin ku sangkal akan hidupku sendiri.
Telah Ia tampar tubuh mungil ini, yang tetap kini tetap begini, tapi dengan ambisi sebesar angkasa luar, dan jarak antaracinta sejauh galaksi galaksi, seabstrak membayangkan perjalanan antar dimensi.
Tapi kakiNya pun seperti tak muat dengan pijakan seluas apapun, begitu Ia begitu besar dan aku begitu sangat kecil adanya.

Dengan ini aku terpaksa berjalan, tak punya apa siapa dan asa.
Memanjat pada jurang dimana ku terjatuh, meninggalkan dasar dengan batu yang tajam dan dingin, yang tak akan pernah peduli deritaku.
Ya tapi inilah tanggung jawabku akan aku, dan hidupku sebagai anugerah yang ada,
maka telanjanjanglah aku, melonglonglah aku, kotor diriku. Seperti binatang meminta, meminta tolong, meminta maaf, MAAF!!

0 comments:

Posting Komentar